Pancasiladalam kedudukannya ini sering disebut sebagai Dasar Filsafat atau Dasar Falsafah Negara (Philosofische.. Gronslag) dari negara, ideologi negara atau

Pancasila memiliki prasyarat menjadi ideologi terbuka karena - Pancasila adalah ideologi nasional Indonesia yang menjadi landasan negara. Sebagai sebuah ideologi, Pancasila memiliki prasyarat untuk menjadi ideologi terbuka yang dapat diadaptasi dan berkembang seiring dengan perubahan zaman. Prasyarat tersebut adalah adanya tiga dimensi penting dalam Pancasila, yaitu dimensi realitas, dimensi idealitas, dan dimensi realitas mengacu pada prinsip-prinsip yang mendasar dan relevan dengan situasi aktual yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Prinsip-prinsip ini harus berdasarkan fakta dan realitas yang ada di masyarakat, sehingga Pancasila dapat menjadi panduan dan solusi bagi permasalahan yang ada di idealitas mengacu pada cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang harus diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai ini mencakup keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha fleksibilitas mengacu pada kemampuan Pancasila untuk berkembang dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan sosial, nilai-nilai Pancasila harus tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila harus mampu memberikan ruang untuk mengakomodasi perubahan sosial, sehingga dapat menjadi ideologi yang dinamis dan tidak adanya tiga dimensi tersebut, Pancasila dapat menjadi ideologi terbuka yang tidak mengikat dan membebaskan bagi masyarakat Indonesia. Pancasila memungkinkan masyarakat Indonesia untuk menerima dan mengembangkan ideologi tersebut sesuai dengan tuntutan zaman dan perubahan sosial yang ada. Oleh karena itu, Pancasila memiliki prasyarat menjadi ideologi terbuka karena mengandung tiga dimensi, yaitu dimensi realitas, dimensi idealitas, dan dimensi konteks globalisasi dan modernisasi yang semakin pesat, Pancasila sebagai ideologi terbuka menjadi semakin penting untuk diimplementasikan. Melalui dimensi realitas, Pancasila dapat memberikan solusi bagi berbagai masalah sosial dan politik yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia saat ini, seperti ketimpangan ekonomi, konflik antar etnis, dan masalah idealitas Pancasila menjadi landasan dalam membangun masyarakat yang adil dan makmur, yang tidak hanya berfokus pada pembangunan ekonomi semata tetapi juga memperhatikan aspek sosial, budaya, dan lingkungan. Nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa serta kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dapat menjadi landasan bagi kebijakan dan keputusan yang diambil oleh dimensi fleksibilitas Pancasila memungkinkan nilai-nilai tersebut tetap relevan dan dapat diadaptasi dengan perubahan zaman dan perubahan sosial yang terjadi. Hal ini memungkinkan Pancasila sebagai ideologi terbuka dan dinamis yang dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan era globalisasi, Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus diperkuat dan diimplementasikan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta memperkuat identitas nasional. Dengan memperkuat Pancasila, diharapkan masyarakat Indonesia dapat bersama-sama membangun negara yang lebih maju, sejahtera, dan khas dari ideologi terbuka adalah kemampuannya untuk mengakomodasi perubahan dan kemajuan zaman serta mampu menerima perbedaan dan kritik secara konstruktif. Ideologi terbuka juga menempatkan hak asasi manusia, pluralisme, dan demokrasi sebagai nilai-nilai utama yang harus dijunjung disebut sebagai dasar negara karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan sebagai pijakan dalam pembentukan dan penyusunan konstitusi Indonesia. Pancasila menjadi dasar hukum dan landasan utama dalam tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di itu, Pancasila juga disebut sebagai ideologi negara karena ia memberikan pandangan hidup dan arah bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya secara sosial, politik, dan budaya. Pancasila memberikan nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi kebijakan dan tindakan pemerintah serta masyarakat Indonesia secara umum. Demikian artikel kali ini di motorcomcom jangan lupa simak artikel menarik lainnya disini.

Pancasilamemiliki prasyarat menjadi ideologi terbuka karena? Bersifat operasional Berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa Dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat Hasil pembentukannya merupakan keyakinan ideologis sekelompok orang Semua jawaban benar Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. Berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah bangsa.
Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan istilah yang sering didengar. Namun, masih ada beberapa orang yang masih asing dan kurang paham dengan istilah terbuka merupakan ideologi yang dapat menyesuaikan dan mengikuti perkembangan zaman. Ideologi terbuka ini biasanya berisi pandangan dasar dan pengembangan yang disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku di terbuka digunakan pada negara dengan sistem demokratis, seperti negara Maksud Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka?Pancasila sebagai ideologi terbuka karena tidak perlu lagi mengubah nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman. Artinya, nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan kehidupan bangsa itu, untuk menjadi ideologi terbuka, Pancasila mencakup pada tiga hal atau syarat, yaituNilai dasar, merupakan sebuah nilai mendasar yang tetap dan tidak berubah. Terdapat dalam sila kelima instrumen, merupakan nilai dasar yang dijelaskan lebih luas seperti pada UUD praktis, nilai yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, hingga Sebagai Ideologi Terbuka Secara StrukturalPancasila sebagai ideologi terbuka memiliki tiga dimensi secara struktural, yaituDimensi realitas, nilai mendasar yang mencerminkan realita kehidupan di Idealisme, nilai dasar yang memberikan harapan dan cita-cita pada masyarakatnya untuk kehidupan yang lebih baikDimensi pendukung, mencerminkan kemampuan suatu ideologi untuk menyesuaikan dengan perkembangan Masyarakat dan Pembangunan Sebagai Pendorong Pancasila Ideologi TerbukaPancasila sebagai ideologi terbuka tak lepas dari beberapa faktor pendukungnya, yaitu perkembangan masyarakat dan pembangunannya yang berkembang pesat. Saat ini informasi sudah bisa didapatkan dengan mudah tanpa batas hingga berbagai negara di dunia. Hal ini yang membuat Pancasila diharapkan mampu terbuka menerima hal-hal baik yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut negara. Selain itu, didukung juga dengan perkembangan pembangunan nasional yang berkembang dengan cepat, sehingga Pancasila dituntut untuk menjadi dasar negara yang tidak kaku atau sekarang sudah paham kan? Semoga penjelasan Pancasila sebagai ideologi terbuka di atas dapat bermanfaat ya!
IdeologiTerbuka. Ideologi terbuka adalah ideologi yang bisa mengikuti perkembangan zaman dan dapat menyesuaikan. Baca Juga: Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Fungsinya bagi Bangsa. Ideologi terbuka biasanya hanya berisi pandangan dasar dan pengembangannya disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka – Sebagai sebuah ideologi, Pancasila memiliki kedudukan yang tak tergantikan bagi Bangsa Indonesia. Sejak dicetuskannya ide mengenai Pancasila, dasar negara ini pun menjadi kunci pokok dalam berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu, gagasan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka bukanlah suatu yang harus dipandang sinis. Akan tetapi, lebih kepada nilai yang dikandung Pancasila telah mewakili pribadi bangsa. Pancasila sebagai ideologi terbuka pertama kali dicetuskan oleh Bapak Presiden Soeharto pada tahun 1985. Terkait sifat pola pikir dan berkembangnya masyarakat Indonesia, beliau menegaskan Pancasila harus kreatif dan dinamis. Artinya, sebagai warga negara Indonesia harus mampu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman melalui konsensus-konsensus nasional. Hal itu disebabkan karena dalam kehidupan yang dinamis, arus perkembangan zaman semakin meningkat. Sebagai warga negara yang baik, Pancasila sendiri memiliki hakekat P-4 yaitu pedoman, penghayatan, dan Pengamalan Pancasila. Pancasila merupakan ideologi dan falsafah negara. Pancasila menjadi landasan negara dan terkandung nilai dasar yang dapat menggambarkan jati diri Negara Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam dalam Pancasila dapat menerapkan kepercayaan masyarakat sehingga Pancasila dapat dipandang sebagai ideologi yang diterapkan Negara Indonesia. Nilai dalam Pancasila juga mengandung nilai yang relevan sepanjang zaman, sehingga Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka. Selain itu, kelima sila Pancasila memiliki makna tersendiri yang menggambarkan kemajuan perkembangan zaman. Baca Juga Teks Pancasila Faktor yang Mendasari Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Ideologi terbuka telah mampu menyelesaikan persoalan masyarakat Indonesia dengan pola pikir maju dan gaya gerak yang up-to-date. Adanya Pancasila sebagai ideologi terbuka ini untuk memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengolah akal pikirnya seiring berkembangnya zaman sehingga masyarakat turut andil dalam pergerakan. Berikut adalah faktor yang mendasari pemikiran tersebut 1. Menerima Kenyataan bahwa Masyarakat Berkembang Sangat Cepat Sebagai contoh tendensi globalisasi ekonomi yang merupakan ciri khas dari dunia pada abad ke-21. Dalam kasus tersebut, peranan besar tidak dipegang oleh negara atau pemerintah tetapi dipegang oleh badan swasta. Hal itu dikarenakan pemerintah atau negara menangani kasus tersebut relatif lamban. Masih banyak kecenderungan yang menggambarkan kompleksitas lambannya pemerintah atau negara, sehingga gejala-gejala tersebut membutuhkan kejelasan sikap secara jelas 2. Pengaruh Komunisme Sangat Besar Pengalaman sejarah politik di waktu lampau dalam bahasan komunisme berpengaruh dalam keterbukaan ideologi. Karena ideologi komunisme bersifat tertutup. Sehingga Pancasila di masa lampau pernah menjadi kaku. Terdapat aturan-aturan yang tidak dapat dibedakan antara aturan yang dihargai sebagai aksioma dan aturan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan perkembangan. Ideologi tertutup merupakan ideologi yang bergerak tanpa mengikuti perkembangan zaman, artinya ideologi tertutup hanya tinggal melaksanakannya saja. Tipe ideologi ini memiliki suatu ajaran, tujuan, dan norma-norma yang telah dianggap benar dan tidak dapat dipersoalkan lagi kebenarannya. Oleh karenanya, ideologi tertutup tidak dapat diubah serta harus diterima dan dipatuhi. Ideologi tertutup biasa disebut dogmatis dan apriori. Dogmatis artinya percaya tanpa adanya kesesuaian terhadap lapangan,tidak ada sikap toleransi. Sementara itu, apriori artinya berasumsi terlebih dahulu sebelum melihat keadaan. Contoh dari ideologi tertutup ini adalah marxisme-leninisme atau komunisme. Ciri-Ciri Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Sebagai sebuah ideologi, Pancasila berfungsi sebagai dasar dan pegangan hidup seluruh warga negara indonesia. Secara tidak langsung, Pancasila pun tercermin dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut merupakan ciri-ciri Pancasila sebagai ideologi terbuka Sebagai sebuah ideologi yang terbuka, Pancasila memiliki warna kepribadian sebelum, sesudah, dan saat berlangsungnya masa penjajahan Sifatnya yang kreatif dan dinamis seiring dengan perkembangan zaman, menjadikan Pancasila lebih terbuka terhadap masyarakat. Ketika keterbukaan ini tidak terjadi, maka nila-nilai realitas terhadap Pancasila pada masyarakat akan berkurang. Pancasila juga tergambarkan atas pengalaman bangsa Indonesia terdahulu. Terlebih mengenai masuknya Islam di Indonesia Terbentuk Pancasila tanpa melalui adanya paksaan atau ancaman, karena Pancasila sebagai ideologi yang terbuka muncul atas keinginan rakyat Pancasila bercirikan idealitas, artinya ideologi itu merupakan suatu yang ideal. Masing-masing cita-cita bangsa Indonesia memberikan idealisme yang untuk mewujudkannya. Sehingga harapan, motivasi dan optimisme tidak kala begitu saja Nilai fleksibilitas pun dimiliki oleh Pancasila, sehingga memenuhi kriteria sebagai sebuah ideologi yang terbuka. Ideologi tersebut mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mampu memberikan interpretasi-interpretasi baru. Namun, interpretasi tersebut tetap sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila yang relevan dan sesuai dengan yang di cita-cita kan Bangsa Indonesia. Baca Juga Hari Lahir Pancasila Perwujudan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Perlu diperhatikan, bahwa keterbukaan Pancasila ini tidak sampai mengubah nilai-nilai dasar Pancasila itu sendiri. Artinya, Pancasila tidak bersifat kaku atau beku, akan tetapi mengalir yang tetap patuh pada dasar negara. Dengan begitu, penjabaran perlakuannya saja yang terbuka seiring zaman. Keterbukaan Pancasila ini sudah dimulai sejak perumusan sila-sila Pancasila. Lima sila Pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa; kemanusiaan yang adil dan beradab; persatuan Indonesia; kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan hasil keputusan Bersama oleh BPUPKI dan PPKI. Saat perumusan itu telah menggambarkan bahwa Pancasila itu terbuka, karena bersifat demokratis dan meletakkan sifat terbuka terhadap persepsi bangsa nantinya. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sebuah ideologi yang terbuka bersifat murni dan konsekuen. Dengan demikian, sifat-sifat ini dapat dikatakan sebagai perwujudan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka. Pancasila sebagai ideologi terbuka telah memberikan toleransi yang tinggi terhadap pemerintahan dan segenap perangkat negara. Setelah terjadinya banyak kasus sosial-politis yang saat itu berpengaruh, melihat keterbukaan Pancasila dan toleransinya mengakibatkan perumusan Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara Republik Indonesia ini sah. Di lain pihak, bangsa Indonesia memberikan ketegasan dan keutuhan dalam mempertahankannya. Seringkali adanya pemberontakan namun dinamika dalam kekuatan berpegang teguh pada Pancasila tetap dipegang oleh bangsa. Karena bangsa Indonesia menerima sejarah secara nasional. Mereka menjaga keteguhan dan kerukunan antar bangsa serta ketuhanan kepada Yang Maha Esa. Baca Juga Monumen Pancasila Sakti Batasan Keterbukaan Pancasila Hanya saja, Pancasila sebagai sebuah ideologi terbuka ini tidaklah apresiatif terhadap perubahan. Keterbukaan Pancasila tidak ada yang menjerumuskan dengan memasukkan aspirasi-aspirasi rakyat tanpa filter. Bukan hal yang mudah pula menerima perubahan dalam bangsa, Pancasila hanyalah mengikuti perubahan itu. Pancasila sebagai ideologi yang terbuka juga bukan berarti memberikan kemudahan dalam memakan sila, artinya Bangsa Indonesia dengan mudah dalam menentang ketika ada suatu persoalan. Mengingat dinamika kehidupan itu sangat drastis, tapi wawasan dan orientasi Pancasila sebagai sebuah ideologi terbuka tidak bisa dimainkan. Akan tetapi, karena adanya banyak sekali tantangan dan ancaman seiring zaman, Pancasila mengukuhkannya dengan membuka peluang untuk berwawasan yang luas. Pancasila telah dirancang sedemikian rupa namun sebaik apapun ideologi Pancasila jika tidak ada dukungan dari sumber daya manusia itu sendiri sama hal nya tidak akan berguna. Oleh karena itu konsep ideologi terbuka ini pun butuh batasan sebagai berikut Pertama, Pancasila secara mutlak nilai dasar atau intrinsiknya dan nilai instrumental dapat disesuaikan dan diganti. Karena nilai instrumental merupakan nilai-nilai lanjutan dari nilai dasar Pancasila itu sendiri. Nilai instrumental ini pun telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945 serta perundangan dan peraturan lainnya. Kedua, perubahan dalam nilai instrumental harus dijaga dan diperhatikan kinerjanya. Tidak boleh bertentangan dengan linea recta. Karena hal tersebut menyebabkan meniadakan nilai instrinsik yang bersangkutan. Dari uraian diatas dapat ditekankan bahwasannya Pancasila sebagai ideologi terbuka ini telah aktif sejak dirumuskannya Pancasila. Berideologi terbuka berarti masyarakat mempunyai hak untuk memberikan aspirasi ide-ide atau gagasan yang dapat mendukung jalannya kenegaraan. Dengan begitu, Pancasila sebagai pedoman dan dasar negara ini tidak bersifat tertutup. 6 Berasal dari masyarakat. Keunggulan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah : - Memiliki sikap-sikap positif yang dimiliki ideologi-ideologi lain yang ada di dunia. -Membela rakyat. -Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita. -Bersifat terbuka. -Memberi kebebasan kepada rakyat (dalam berpolitik dan beragama).
freepik Kenapa Pancasila masuk dalam jenis ideologi terbuka? - Ideologi adalah hal yang penting dimiliki oleh setiap negara, termasuk Indonesia. Bangsa Indonesia pun juga memilik ideologi yang disebut dengan nama ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi pun sering disebut sebagai ideologi terbuka, kenapa bisa begitu? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, teman-teman harus paham pengertian dari ideologi terbuka. Pengertian Ideologi Terbuka Ideologi merupakan perangkat ide yang membentuk kepercayaan dan pemahaman untuk mewujudkan cita-cita manusia. Sebuah ideologi identik dengan sistem sebuah negara, karena itu setiap negara harus memiliki sebuah ideologi. Ideologi pun dibagi menjadi dua jenis, yaitu ideologi terbuka dan tertutup. Sedangkan Indonesia memiliki ideologi yang termasuk jenis ideologi terbuka. Ideologi terbuka merupakan pemikiran yang terbuka atau bisa mengikuti perkembangan zaman yang ada. Karena itu, ideologi terbuka termasuk jenis ideologi yang bersifat dinamis. Baca Juga Fungsi dan Makna Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Olehkarena itu ideologi ini harus memiliki sifat yang fleksibel serta dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa adanya nilai-nilai dasar yang hilang, atau dapat disebut jadi ideologi terbuka. Moerdiono mengutarakan bahwa terdapat beberapa alasan yang menjadi dasar terbentuknya Pancasila sebagai ideologi yang terbuka. berikut ini adalah

Sumber satu klaim yang cukup menarik seputar Pancasila ialah potensinya untuk menjadi ideologi terbuka. Potensi ini ibarat pisau bermata ganda yang dapat bermanfaat sekaligus mana klaim Pancasila sebagai ideologi terbuka mengimplikasikan bahaya bagi bangsa Indonesia? Jika memang berbahaya, maka apa solusinya?PancasilaHistorisitas atau sejarah perkembangan Pancasila menunjukkan pada kita pro dan kontra seputar beberapa ideologi seperti komunisme dan satu sisi, pemerintahan Sukarno selama kurang-lebih 21 tahun 1945-1966 menunjukkan penerimaan jika bukan dukungan pada Sukarno sendiri memodifikasi pemikirannya seputar nasionalisme, agama, dan marxisme di era kolonialisme Belanda; menjadi nasionalisme, agama, dan komunisme. Kita tahu bahwa komunisme merupakan varian yang lebih spesifik atau tafsir Vladimir Lenin terhadap marxisme sehingga komunisme juga mendapat sebutan sebagai sisi lain, pemerintahan Suharto selama kurang-lebih 32 tahun 1966-1998 justru menunjukkan sikap antipati dan represif bukan hanya pada komunisme sebagai ideologi tetapi juga pada orang yang bersimpati atau sekadar mempelajarinya sebagai wacana akademis atau karya jelas dalam ingatan sebagian orang bagaimana misalnya jantung bergetar dan bulu merinding pada masa Orde Baru ketika membaca salah satu novel dari Pramoedya Ananta Toer yang mendapat stereotyping sebagai seorang amandemen Undang-Undang Dasar sebanyak empat kali dalam rentang empat tahun 1999-2002 membuka pintu dan membuka ruang seluas-luasnya bagi kapitalisme melalui pasal 33 ayat 4 yang secara eufemistik menggunakan istilah “demokrasi ekonomi.”Dengan demikian, Pancasila nampak sangat terbuka dan fleksibel terhadap pelbagai ideologi yang kontradiktif satu sama lain. Padahal, filsafat Pancasila berkaitan erat dengan pemikiran filsuf Yunani antik bernama Aristoteles sebagaimana klaim Profesor berupaya meyakinkan kita bahwa Pancasila dapat kita urai dengan pemikiran Aristoteles ihwal empat kausa materialis, formalis, finalis, dan efisien.Namun, sebagian penafsir Notonagoro justru mengembangkan klaim tersebut secara arbitrer. Contohnya, mereka secara semena menggunakan kausa finalis Aristoteles untuk menjustifikasi bahwa Pancasila sudah UUD hasil amandemen keempat hanya menyatakan dalam pasal 37 ayat 5 bahwa hanya NKRI yang tak dapat kita konsisten pada pemikiran Aristoteles dan menggunakannya untuk mengembangkan diskursus Pancasila; maka kita seharusnya tidak mengesampingkan prinsip non-kontradiksi dalam logika nilai di dalam Pancasila justru terkesan mengabaikan prinsip non-kontradiksi sebagaimana nilai persatuan berseberangan dengan nilai kerakyatan. Maksudnya, permusyawaratan perwakilan dalam sila keempat sangat rentan pada represi dengan dalih ini nampak jelas dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Maklumat Presiden 23 Juli 2001 yang mana keduanya secara serampangan membubarkan parlemen atau DPR. Bedanya, dekrit Sukarno berhasil membubarkan DPR hasil pemilu 1955 sedangkan maklumat Abdurrahman Wahid presiden sama-sama menggunakan semangat jika bukan argumentasi persatuan untuk membatalkan proses musyawarah melalui perwakilan di nilai di dalam sila keempat dapat meminggirkan nilai persatuan sebagaimana yang nampak dalam pilpres 2014 dan hanya bangsa Indonesia yang mengalami segregasi sosial sebagai akibat mendukung Joko atau Prabowo, tetapi sebagian pasangan suami-istri justru bercerai karena berbeda pilihan calon yang bercerai sepertinya kecewa ketika pada akhirnya mengetahui bahwa Presiden Joko mengangkat Prabowo sebagai Menteri Pertahanan pada paruh kedua saya belum mendengar atau mendapatkan informasi bahwa mereka yang pernah bercerai karena beda pilihan capres juga ikut rujuk sebagai ideologi terbuka sekilas terkesan positif karena seolah adaptif terhadap berbagai ideologi asing yang masuk ke Indonesia. Bahkan, bangsa ini bukan hanya adaptif terhadap ideologi politis tetapi juga agama yang datang dari Timur Tengah, Asia Barat dan Asia istilah terbuka’ juga memberikan kesan negatif karena nampak “murahan” serta gampangan untuk menerima apa yang asing dan baru. Bahkan, istilah Pancasila’ itu sendiri juga kita pinjam dari istilah yang sama yang terdapat di dalam Buddhisme meski Sukarno tidak mengakui hal ini dalam pidatonya pada 1 Juni Pancasila-atau lebih tepatnya keterbukaan rezim penguasa-terhadap berbagai ideologi asing dan baru juga menyisakan potensi negatif seperti pikiran ahistoris yang nampak pada generasi dosen yang turut mengajar mata kuliah Pancasila di universitas, saya merasakan secara langsung bagaimana mahasiswa semester satu atau dua terpapar tafsir Pancasila yang beraroma Orde Baru, monolitik dan pada taraf tertentu ultra-nasionalistik dari guru di sekolah asal satu akibatnya, saya harus membongkar terlebih dahulu alam pikiran Orde Baru yang menghuni pikiran mahasiswa seputar Pancasila. Hal ini tidak mudah karena mahasiswa sudah telanjur bosan dan antipati pada tafsir Pancasila secara monolitik ala Orde yang menarik bagi mahasiswa justru sisi historis dari perkembangan Pancasila mulai dari rapat-rapat BPUPK pada akhir Mei dan Juni 1945 hingga penetapan UUD pada 18 Agustus lebih spesifik, mahasiswa tertarik pada uraian kritis terhadap buku Risalah Sidang terbitan Sekretariat Negara; yang berpotensi bias karena hanya merujuk pada buku Yamin berjudul Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945 jilid pertama tahun Yamin itu menyelipkan salinan naskah pidato Yamin yang ia sendiri tidak pernah menyampaikannya di dalam sidang BPUPK. Dalam naskah itu, Yamin terkesan mendahului Sukarno mengenai isi atau substansi juga tertarik pada ketikan stenografi buatan Ny. TB Simatupang dan Ny. Netty Karundaeng yang hingga tulisan ini saya buat masih belum dapat kita akses di Arsip Nasional. Bahkan, Dr Yudi Latif juga pernah mengaku di dalam sebuah kuliah umum yang terdapat rekamannya di Youtube – mulai menit ke-31 tidak mampu mengaksesnya meski ia ketika itu menjabat sebagai Ketua BPIP Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.Ketikan stenografi ini kemungkinan besar tidak memuat naskah tertulis yang Yamin selipkan belakangan di dalam bukunya. Dugaan ini mendapat dukungan dari fakta bahwa Yamin tidak pernah mengembalikan ketikan stenografi yang ia pinjam dari salah satu kakak-beradik menantu Yamin yang juga seorang putri Solo yang mengembalikan ketikan stenografi itu setelah mengetahui pemerintah Belanda mengembalikan salinan serupa setelah mereka merampasnya pada agresi militer ke Pancasila yang keruh atau kusut seperti ini yang justru atraktif dan menantang bagi mahasiswa generasi Y dan Z. Mereka memiliki berbagai alasan yang salah satu di antaranya ialah gugatan dan kekecewaan terhadap berbagai rezim penguasa yang menggunakan Pancasila hanya sebagai alat ketimbang hal ini terus terjadi, maka Pancasila hanya akan menjadi alat untuk memukul lawan politik sebagaimana yang terjadi pada masa Orde Baru. Kelompok masyarakat yang kritis pada Pancasila serta-merta mendapat label anti-Pancasila, ekstrem kanan atau ekstrem mengupayakan Pancasila sebagai ideologi yang bersifat inklusif, maka terdapat beberapa hal yang perlu kita pemerintah dalam hal ini Arsip Nasional perlu membuka akses seluasnya bagi publik untuk membaca salinan stenografi sidang-sidang BPUPK. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa pemerintah terbuka pada berbagai elemen yang berkepentingan dengan sejarah pemerintah perlu merangkul berbagai kelompok masyarakat. Jangan lagi keliru mengampanyekan slogan seperti, “Saya Pancasila” yang seolah menantang atau bahkan mengklaim bahwa orang lain tidak bubarkan BPIP yang mengokohkan dominasi jika bukan monopoli tafsir atas Pancasila. Selama pemerintah masih menganggap perlu untuk mengedukasi masyarakat ihwal Pancasila secara monolitik, maka selama itu juga pemerintah menyimpang dari cita-cita Sukarno bahwa Pancasila merupakan hasil penggaliannya dari alam pikiran bangsa karakter dan sifat inklusif dari Pancasila terletak pada kemampuan bangsa ini untuk merangkul berbagai ideologi yang berkembang di pendirian BPIP dan kampanye berlebihan tentang Pancasila hanya mengesankan sifat dan karakter eksklusif karena penguasa menggunakan Pancasila hanya sebagai alat untuk memukul liyan atau lawan satu sisi, Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat berbahaya karena terlalu membuka diri terhadap berbagai ideologi asing dan baru yang terkadang menimbulkan benturan ideologis seperti yang nampak dalam sejarah perkembangan Pancasila di masa sebagai ideologi terbuka juga berbahaya karena memberikan kesempatan terlalu besar untuk rezim penguasa menggunakannya hanya sebagai alat untuk meraih kepentingan kelompok politiknya dengan berbagai kata lain, Pancasila bukan ideologi terbuka karena ia memiliki semacam pakem berupa rangkaian nilai ketuhanan-kemanusiaan-persatuan-kerakyatan-keadilan. Tepat di sini, warga bangsa perlu mengkritisinya Apakah betul kelima nilai tersebut bersifat koheren satu sama lain?Bukankah klaim Pancasila sebagai ideologi terbuka seharusnya juga menerima nilai ketidakmanusiaan, perpecahan, otoritarianisme dan ketidakadilan; agar konsisten dan konsekuen dengan penerimaan terhadap atheisme dan anti-theisme yang bertentangan dengan sila pertama?Di sisi lain, keterbukaan Pancasila sebagai ideologi mengandung unsur positif dalam hal merangkul mereka yang berbeda. Namun, hal ini mensyaratkan rezim penguasa untuk berhenti mendikte tafsir monolitik atas poin usulan di atas kiranya dapat menjadi solusi untuk mengupayakan Pancasila sebagai ideologi yang tidak terbuka tetapi juga tidak ini nampak aneh bagi mereka yang belum sanggup membebaskan pikiran dari cengkeraman prinsip non-kontradiksi Aristoteles; tetapi hal biasa bagi mereka yang terlatih dengan logika modern yang lebih lentur dan luwes.

BABV : Pancasila sebagai Filsafat, Dasar Negara, dan Ideologi. 5.3. Pancasila Sebagai Suatu Ideologi. Untuk menjelaskan Pancasila sebagai suatu ideologi harus juga memberikan uraian tentang ideologi-ideologi yang lain, seperti ideologi liberal sebagai ideologi Barat dan ideologi komunis/sosialis sebagai ideologi Timur agar terdapat penjelasan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia merupakan Negara yang memiliki landasan Negara yang cukup kuat yaitu Pancasila dan UUD 1945. Di dalam Pancasila,kita memiliki lima sila yang memiliki arti penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila merupakan landasan penting dalam kehidupan rakyat Indonesia, sebagai pedoman hidup rakyat Indonesia. Sebagai dasar negara RI, Pancasila juga bisa menjadi ideologi terbuka. Kenapa bisa disebut ideologi terbuka? Karena pancasila itu dinamis, dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan segala perkembangan, dan tidak dipaksakan . Selalu dapat digunakan dalam berbagai waktu dan generasi tanpa menghilangkan nilai-nilai dasarnya. Ideologi jenis ini, hanya bisa digunakan dalam sistem demokratis, seperti yang sudah ada di sebuah negara sangat menentukan pribadi dari suatu bangsa atau negara tersebut. Sebagai ideologi terbuka,sangat dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan seiring zamanAdapun Negara-negara penganut ideologi terbuka yaitu Indonesia, Korea Selatan, Amerika SerikatSerikat, Philipina, Timor LesteCiri-ciri ideologi terbuka 1. Ideologi terbuka hanya berisi ketentuan - ketentuan Tidak diciptakan oleh negara3. keterbukaan dalam ideologi terbuka terbatas pada instrumennya perundang-undangan dan aturan pelaksanaannya bukan pada nilai" dasar yg terkandung Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari nilai-nilai dan cita-cita yang ada digali dari kekayaan adat istiadat, budaya, dan religiusitas Berasal dari masyarakatKeunggulan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah - Memiliki sikap-sikap positif yang dimiliki ideologi-ideologi lain yang ada di rakyat-Peran serta negara tidak membuat rakyat terbuka-Memberi kebebasan kepada rakyat dalam berpolitik dan beragama. -Menjunjung tinggi hak asasi manusia tanpa menghilangkan hak orang lain, dan cita-cita pada ideologi tentu bisa terwujudkan dengan kesepakatan yang demokratis dari masyarakat. Hal ini tentu akan menjadikan ideologi terbuka bersifat iklusif dan tidak totaliter yang dapat melegitimasi kekuasaan kelompok orang. Ideologi terbuka tentu juga hanya dapat terlaksana manakala terwujudnya sistem yang nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka yaitu 1. Nilai DasarNilai dasar yaang dimaksud adalah yang terdapat pada sila-sila Pancasila yang juga terdapat dalam pembukaan UUD 1945. 2. Nilai InstrumentalNilai instrumental adalah Nilai instrumental dalam ideologi pancasila merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila .3. Nilai PraksisNilai Praksis Pancasila ialah nilai dari instrumental Pancasila dalam bentuk realisasi,penerapan praktik nyata dalam kehidupan dibilang Kelemahan Pancasila kalau menurut saya itu tidak ada, apabila dilakukan, diikuti,di jalankan dengan benar. Lihat Ruang Kelas Selengkapnya Pancasilasebagai ideologi terbuka juga berbahaya karena memberikan kesempatan terlalu besar untuk rezim penguasa menggunakannya hanya sebagai alat untuk meraih kepentingan kelompok politiknya dengan berbagai cara. Dengan kata lain, Pancasila bukan ideologi terbuka karena ia memiliki semacam pakem berupa rangkaian nilai ketuhanan-kemanusiaan

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka, Foto Dok. kamu pernah mendengar istilah pancasila sebagai ideologi terbuka? Mungkin kamu tidak asing dengan Pancasila, namun apakah kamu mengetahui arti dari ideologi terbuka?Ideologi terbuka adalah ideologi di mana dapat menyesuaikan serta mengikuti perkembangan zaman. Jika digabungkan dengan istilah pancasila, maka pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pancasila merupakan ideologi yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, tanpa diubah nilai dasarnya. Bisa diartikan pula bahwa pancasila sebagai ideologi terbuka adalah ideologi di mana nilai-nilai pancasila dapat dikembangkan sesuai dinamika kehidupan bangsa Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaUntuk menjadi sebuah ideologi terbuka, pancasila sudah memenuhi syarat-syarat sebagai berikutNilai Dasar Adalah sebuah nilai dasar yang tidak berubah. Contohnya adalah UUD Instrumen Adalah nilai-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan lebih dinamis ke dalam UUD 1945, ketetapan MPR, serta peraturan perundang-undangan Praktis Adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup kehidupan masyarakat, berbangsa, dan Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaPancasila sebagai ideologi terbuka mencakup tiga dimensi penting. Berikut ulasannyaDimensi Realitas Adalah nilai mendasar yang mencerminkan realita kehidupan Idealisme Adalah suatu ideologi yang ada di dalam nilai dasar harus mampu memberikan harapan dan cita-cita pada masyarakat, untuk kehidupan yang lebih Pendukung Mencerminkan atau menggambarkan kemampuan suatu ideologi untuk mempengaruhi serta menyesuaikan dengan perkembangan Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaAdapun pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki sejumlah ciri-ciri, yang dijabarkan sebagai berikutPancasila mempunyai pandangan hidup, tujuan, dan cita-cita masyarakat Indonesia yang berasal dari kepribadian masyarakat Indonesia mempunyai tekad dalam mengembangkan kreatifitas dan dinamis untuk mencapai tujuan atas dasar keinginan bangsa masyarakat Indonesia, tanpa campur tangan atau paksaan dari sekelompok sejarah bangsa menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab sesuai nilai-nilai pluralitas sehingga diterima oleh seluruh masyarakat dari berbagai latar dia ulasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka. Semoga dapat menambah wawasanmu mengenai pancasila dan ilmu kewarganegaraan, ya!

Jikakita telusuri lagi, Pancasila pun juga menganut sistem demokratis yang berarti terbuka akan segala pemikiran, perubahan dan nilai-nilai yang masuk dari luar sehingga dapat memperkaya ideologi ini secara menyeluruh. Karena sebagai sebuah Ideologi bernegara, Pancasila tidak semata-mata lahir dari perenungan, pemikiran-pemikiran orang maupun
- Beberapa kalangan mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah Pancasila sebagai ideologi terbuka. Pancasila merupakan pilar ideologis Negara Indonesia. Dalam penerapannya, Pancasila menganut ideologi terbuka. Adapun ideologi terbuka merupakan ideologi yang bisa mengikuti atau dapat menyesuaikan perkembangan zaman. Salah satu karakteristik ideologi terbuka adalah hanya berisi pandangan dasar. Sementara itu, pengembangannya disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Nah, biasanya ideologi terbuka hanya bisa digunakan pada sistem Negara yang demokratis, seperti di Indonesia. Lalu, apa sebenarnya arti pancasila sebagai ideologi terbuka? Berikut rangkum ulasan tentang Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, mulai dari arti, dimensi, dan nilai-nilainya. Baca Juga Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni Mahasiswa Penjaga Kekokohan 4 Pilar Kebangsaan Arti Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam penerapannya menganut ideologi terbuka. Sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki sifat dinamis yang mencerminkan keterbukaan pemikiran sehingga mampu menerima segala iklim perubahan yang terjadi. Namun, dalam mencerminkan keterbukaan ini, Pancasila tidak perlu mengubah nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut. Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki tiga dimensi penting, yaitu Dimensi realitasPada dimensi realitas, Ideologi mampu untuk menyesuaikan nilai-nilai hidup dan berkembang dalam IdealismePancasila yang memiliki dimensi idealisme merupakan ideologi yang mampu memberikan harapan dan cita-cita masyarakat tentang masa depan yang lebih Pendukung atau PengembanganPancasila sebagai ideologi terbuka dapat mempengaruhi dan menyesuaikan dengan perkembangan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Baca Juga Agar Bisa Bersaing Secara Global, SDM Indonesia Harus Berkarakter Pancasila Pancasila sebagai ideologi terbuka harus mencakup beberapa nilai seperti nilai dasar, nilai instrumental, serta nilai praktis.
seseorangatau kelompok orang sebagaimana ideologi-ideologi lain didunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang. Upload Loading Beranda Lainnya. KARYA TULIS PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI B . 25
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Contoh, Dimensi, Nilai, Kedudukan, Fungsi, Ciri Daftar Lengkap Isi Artikel Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaContoh Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaMenjunjung tinggi nilai kemanusiaanMenjunjung tinggi nilai keTuhananMau menerima masukan budaya luar secara selektifDimensi Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaNilai Nilai Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaKedudukan Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaFungsi Pancasila Sebagai Ideologi TerbukaCiri Ciri Ideologi TerbukaSelalu dapat menghargai keseragaman yang adaBukan suatu hal yang memang diciptakan oleh NegaraIdeologi terbuka tidak memiliki sifat yang totaliterSebarkan iniPosting terkait Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka karena Pancasila sebagai ideologi mampu menyesuaikan diri dalam perkembangan zaman hingga kini tanpa pengubahan nilai-nilai dasarnya. Bukan berarti nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila dapat diubah dengan nilai dasar lain, karena hal itu sama saja artinya dengan meniadakan Pancasila atau meniadakan identitas/jati diri bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman serta dinamika bangsa Indonesia secara kreatif dengan memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri. Baca juga Pancasila Pengertian, Sejarah, Makna, Tujuan, Dasar, Bunyi, Fungsi Contoh Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan Contoh yang pertama ini tertuang dalam sila ke-2 yaitu “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Dalam sila tersebut sudah dijelaskan bahwa kemanusiaan sangat dihargai dan sangat dijunjung tinggi oleh pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila juga memiliki tujuan yang sangat penting dan bersangkutan dengan masyarakat Indonesia. karena Pancasila sangat menghargai dan menganggap “kemanusiaan” merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Menjunjung tinggi nilai keTuhanan Contoh yang kedua ini tertuang pada sila pertama yaitu “KeTuhanan yang Maha Esa”. Indonesia merupakan negara yang menganut berbagai macam agama, tidak hanya ada satu agama saja. Terdapat berbagai macam agama yang ada di negara Indonesia, sehingga membuatnya menjadi Bhinneka Tunggal Ika. Ideologi terbuka pancasila membuat masyarakat Indonesia bisa memiliki cara pandang dan cara berpikir yang lebih terbuka dan lebih bersifat rohani. Selain itu Ideologi pancasila juga berperan dalam menjunjung tinggi nilai keTuhanan. Sebab bangsa Indonesia dan kita sendiri memang ada di dunia ini karena Tuhan yang Maha Esa telah menciptakan dan telah melindungi kita sampai hari ini. Mau menerima masukan budaya luar secara selektif Sementara contoh yang ketiga menuturkan bahwa ideologi terbuka Pancasila tidak memaksakan individunya, melainkan mempersatukan kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia sehingga tujuan dan cita-cita Bangsa Indonesia bisa tercapai dengan baik. Dengan adanya ideologi pancasila sebagai dasar negara Indonesia maka masyarakat tidak dipaksakan untuk tidak menerima budaya dari luar, sebab Ideologi pancasila ini bersifat sangat fleksibel dan sangat terbuka sehingga masyarakat bisa menyesuaikan diri dengan sangat mudah. Baca juga Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Terdapat 4 dimensi utama Pancasila sebagai ideologi terbuka. Yang mana keempat dimensi tersebut antaralain adalah sebagai berikut DIMENSI IDEALITAS, Dalam pancasila terkandung nilai-nilai dasar sebagai ideologi dan cita-cita ideal yang hendak diwujudkan dalam semua bidang kehidupan. DIMENSI NORMATIF, Idealitas yang terkandung oleh Pancasila kemudian diajarkan dalam bentuk norma yang merupakan bagian dari norma kenegaraan. DIMENSI REALITAS, Nilai yang terkandung di dalam ideologi pancasila memang mengakar dalam kehidupan nyata real masyarakat. DIMENSI FLEKSIBILITAS, Pancasila memiliki keluwesan sehingga mampu berjalan serta berkembang dengan perkembangan zaman, sehingga muncul pemikiran-pemikiran baru namun tidak kehilangan hakikatnya. Nilai Nilai Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Keterbukaan ideologi Pancasila dalam penerapannya sebagai pola pikir yang dinamis dan terkonsep, dikenal berkat adanya tiga tingkatan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Nilai-nilai tersebut diantaranya yaitu Nilai dasar, merupakan nilai yang paling dasar, dimana nilai ini bersifat tetap dan tidak berubah. Nilai tersebut terdapat dalam kelima sila dalam Pancasila. Nilai instrumen, merupakan nilai dasar yang diuraikan secara dinamis dalam Undang-Undang Dasar 1945, yang maknanya perlu diuraikan agar lebih dipahami oleh masyarakat. Nilai praktis, merupakan perwujudan nilai instrumental yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Nilai tersebut bersifat abstrak, misalnya saling menghormati, bekerjasama, dan kerukunan antar sesama. Baca juga Pancasila Sebagai Dasar Negara Makna, Fungsi, Contoh, Dasar Hukum Kedudukan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Kedudukan Pancasila sebagai ideologi yang terbuka merupakan sebuah acuan dasar terhadap pandangan hidup bangsa Indonesia guna menyelanggarakan kehidupan bangsa Indonesia yang memiliki sifat terbuka pada hal-hal baru sesuai dengan tuntutan zaman namun dengan tanpa menghilangkan atau mengubah nilai-nilai dasar yang termuat dalam nilai-nilai pacasila itu sendiri. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka sebagai dasar negara yang memiliki kedudukan sebagai norma dasar atau norma fudamental maka dengan ini pancasila menempati norma hukum tertinggi dalam negara ideologi indonesia. sebagai sumber hidup bagi bangsa Indonesia. sebagai pandangan hidup bangsa Idonesia. sebagai jiwa dan kepribadian bangsa indonesia. Baca juga Garuda Pancasila Pengertian, Urutan Lambang, Gambar Ciri Ciri Ideologi Terbuka Selalu dapat menghargai keseragaman yang ada Keseragaman yang ada dalam suatu masyarakat dapat berupa suku budaya, maupun agama. Sehingga semua hal juga dapat diterima dengan mudah sebagai salah satu bagian dari kehidupan yang ada di masyarakat yang majemuk. Bukan suatu hal yang memang diciptakan oleh Negara Ideologi terbuka bukan berasal dari Negara namun merupakan gagasan yang memang timbul dari hasil pemikiran semua masyarakat yang tercermin dari segala sisi di kehidupan masyarakat. Ideologi terbuka tidak memiliki sifat yang totaliter Dalam hal ini juga tidak memaksa, merampas hak yang dimiliki oleh masyarakat. Tetapi lebih kepada inklusif dan juga dapat menginspirasi masyarakat agar memiliki kehidupan yang bertanggung jawab. Baca juga Pancasila Sebagai Ideologi Negara Nilai Pancasila dan Pengamalan Sila ke 1, 2, 3, 4, 5 dan Contoh Nilai-Nilai Pancasila Sesuai Dengan Perkembangan Zaman Penerapan Pancasila dari Masa Ke Masa Nilai Nilai Dasar Pancasila Nilai Praksis Pancasila Demikianlah ulasan dari mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Contoh, Dimensi, Nilai, Kedudukan, Fungsi, Ciri, semoga bisa bermanfaat. .
  • 3psa7nr779.pages.dev/188
  • 3psa7nr779.pages.dev/419
  • 3psa7nr779.pages.dev/229
  • 3psa7nr779.pages.dev/590
  • 3psa7nr779.pages.dev/897
  • 3psa7nr779.pages.dev/17
  • 3psa7nr779.pages.dev/821
  • 3psa7nr779.pages.dev/778
  • 3psa7nr779.pages.dev/263
  • 3psa7nr779.pages.dev/717
  • 3psa7nr779.pages.dev/363
  • 3psa7nr779.pages.dev/243
  • 3psa7nr779.pages.dev/370
  • 3psa7nr779.pages.dev/445
  • 3psa7nr779.pages.dev/619
  • pancasila memiliki prasyarat menjadi ideologi terbuka karena