SyekhAhmad Dimyati; Syekh Muhammad Khatib Duma al-Hambali; Syekh Muhammad Zainuddin bin Badawi as-Sumbawi, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat; Syekh Abdul Qadir bin Mustafa al-Fathani, Pattani, Thailand Karomah Syekh Nawawi yang paling tinggi dapat dirasakan ketika membuka lembar demi lembar Tafsir Munir yang ia karang. Kitab Tafsir
Syaikh Ahmad al-Badawi wafat pada tahun 675 H. Ia telah menjalankan tugasnya dengan baik. Ia meramaikan banyak tempat dan beberapa menara, ia mempersiapkan makanan untuk orang-orang fakir dan orang yang memiliki tanda-tanda kefakiran. Syaikh al-Badawi memerintahkan untuk mengecilkan takaran rotinya, disesuaikan dengan keadaan. Beliau juga memerintahkan kepada orang-orang fakir yang tingkah-lakunya dapat dipertanggungjawabkan, agar bermukim di beberapa tempat yang beliau telah tentukan. Tidak seorang pun bisa menentangnya. Seorang murid, Sayyid Yusuf Ra, kemudian meminta ayahnya Sayyid Ismail al-Inbaby agar bermukim di Inbababah. Lalu Sayyid Ahmad Aba Thurthur agar bermukim di Tijah Inbabah, Sahara. Adapun Sayyid Abdullรขh al-Jaizy bermukim di Sahara kota Jizah, sedangkan Sayyid Wahib bermukim di Barsyum al-Kubro. Sayyid Yusuf Ra menjadi rujukan pemerintah dan tokoh-tokoh Mesir. Beliau hidangkan makanan yang tidak mampu dilakukan oleh umara pemerintah. Pada suatu hari Syaikh Ahmad Abu Thurthur berkata kepada sahabatnya โMarilah pergi kepada saudaraku Yusuf untuk melihat kegiatannyaโ al-Thabรขqat al-Kubrรข, halaman 261. Di antara karomah yang dimiliki oleh Syaikh Ahmad al-Badawi adalah Beliau bisa mendengarkan ucapan ahli kubur, sebagimana redaksi di bawah ini ุฃูููููู ุดูุงููุฑููู ุดูููุฎู ู ูููุงู ููู ุนูููู ุงูุณููููุฑู ุจูุญูุถูููุฑู ุงูุดููููุฎู ุนูุจูุฏู ุงูููููููุงุจู ุงูุดููุนูุฑูุงููููุ ููููุงูู ูููู ู ููู ุงููููุจูุฑู ุณูุงููุฑู ููุชูููููููู ุนูููู ุงูููู. ููุงูู ุงูุดููููุฎู ููููุฐูุง ุณูู ูุนูุชููู ุจูุฃูุฐููููู Bahwasannya beliau mampu bermusyawarah dengan Syaikh Abd Wahab al-Syaโrawi yang berada dalam kubur, beliau berkata kepada Ahmad Badawi โPergilah dan tawakkallah kepada Allรขh Swt.โ kemudian Syaikh Ahmad Badawi berkata โHal ini mampu saya dengarkan dengan telingaku.โ Mengetahui sesuatu yang belum diketahui oleh orang lain ุฃูููู ุฑูุฌูููุง ููุงูู ุนูููุฏููู ุดูุนูููุฑูุ ููุทูููุจู ุฃูู ูููุฑู ุทูููุฏูุชูุง ู ูุง ููุนูุดูู ุฎููููููู ููููุ ููููู ู ููุฌูุฏูุ ูููููููู ูููู ุนูููู ุฐููููู ุงูุฑููุฌูููุ ููุฃูุชูู ุงูุดููููุฎู ูููููู ููุฑูุนูุฏู ููููุงูู ูููู ุฅูููููู ููู ูุญูุ ููููุงูู ุฐููููู ููููุชูุญู ุงููุญูุงุตููู ููููุฌูุฏู ููู ูุญู ููู ูุง ุฐูููุฑู Ada orang laki-laki yang mempunyai gandum. Lalu ada pemimpin Thondata mencari sesuatu untuk kudanya untuk menggembala, tapi ia tidak menemukan sesuatu itu. Ia berkata bahwa sesuatu itu ada pada laki-laki tadi. Pemimpin Thondata tadi lantas menemui Syaikh al-Badawi dan Syaikh berkata, โKatakanlah kepada mereka sesungguhnya sesuatu yang ia maksud itu gandumโ. Kemudian, Amir tersebut membuka barang milik laki-laki tadi, dan benar bahwa itu adalah gandum. Mengetahui sesuatu yang akan terjadi ุฃูููููู ูุงูู ููุฑูุฌููู ุฎูุฒูููู ูููู ููุฐููู ุงูุณููููุฉู ููู ูุญูุงุ ููุฃูููุซูุฑู ู ููููู ููุฃูููุตูุฏู ุงูุชููููุณูุนูุฉู ุนูููู ุงููููููุฑูุงุกูุ ููุฅูููููู ููุบููููู ุบูููุงุกู ู ูููุฑูุทูุงุ ููููุนููู ููููุงูู ุฐููููู Syaikh berkata kepada orang laki-laki โTimbunlah gandum pada tahun ini maka gandum tersebut akan lebih banyakโ, bertujuan memperluas makanan bagi orang-orang fakir, maka sungguh gandum tersebut bertambah dengan tambahan melampaui batas, dan laki-laki tersebut mengerjakannya dan hasilnya sesuai apa yang dikatakan oleh beliau, al-Kawรขkib al-Durriyah fi Tarjami al-Sรขdat al-Shรปfiyah, juz 2, halaman 146-147. Pengganti Syaikh al-Badawi setelah beliau wafat yaitu Sayyid Abdul Al Malam al-Badawi Silsilah Tarekat Syaikh Ahmad al-Badawi adalah seorang waliyullah yang sangat terkenal di negara Mesir. Dia juga adalah pendiri Tarekat Ahmadiyah, yang juga dikenal sebagai tarekat Badawiyah. Tarekat ini telah terbagi menjadi beberapa cabang dan ranting, yakni Tarekat Anbabiyah, Tarekat al-Bandariyah, Tarekat Bayumiyah, Tarekat Hababiyah, Tarekat Hammidiyah, Tarekat Kannasiyah, Tarekat Salamiyah, Tarekat Syinnawiyah, Tarekat Suthiyah, Tarekat Zahidiyah. Syaikh Ahmad al-Badawi menerimah ijazah tarekat dari Syaikh al-Birri dari Syaikh Abi Nuโaim al-Baghdadi dari Syaikh Abil Abbas Ahmad ibn Abi al-Hasan Ali al-Rifaโi dari Syaikh Manshur al-Bathaโi al-Robbani dari Syaikh Ali al-Qariโ al-Wasithi dari Syaikh Abil Fadhl ibn Kamikh dari Syaikh Abi Ali Ghulam Ibn Tarakan dari Ali ibn Barbari disebut juga sebagai ibn al-Baranbary dari Syaikh Ali al-Ajami dikenal sebagai al-Syaikh Mahalli al-Ajami dari Syaikh Abi Bakr Dulaf Ibn Jahdar al-Syibli dari Syaikh Abil Qasim al-Junaid ibn Muhammad al-Baghdadi dari Syaikh Abi al-Hasan Sary ibn al-Mughalis As-Saqothi dari Syaikh Maโruf ibn Fairuz al-Karkhi dari Syaikh Abi Sulaiman Dawud ibn Nasir at-Thaโi dari Syaikh Abi Muhammad Habib ibn Isa al-Ajami dari Syaikh Abi Saโid al-Hasan ibn Abi Ali dari Bapaknya yakni al-Imam Ali ibn Abi Thalib dari Sepupunya yang juga adalah bapak mertuanya yakni junjungan kita Sayyidina Muhammad Rasulullรขh Saw. Salawat dan Hizib Di antara amalan-amalan Syaikh Ahmad al-Badawi yang masih populer dan diamalkan oleh umat Islรขm di seluruh dunia ialah salawat al-Nuraniyah, shalawat al-Anwar dan shalawat Nur al-Qiyamah dan beberapa hizib ringkas diantaranya hizib Darโal Matin, hizib Kabir dan Hizib Shaghir yang diamalkan oleh para pengikut Tarekat al-Ahmadiyah Shalawat Nuraniyah ุฃููููู ุตูููู ููุณููููู ู ููุจูุงุฑููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ููู ูููููุงููุง ู ูุญูู ููุฏู ุดูุฌูุฑูุฉู ุงููุงูุตููู ุงููููููุฑูุงูููููุฉู ููููู ูุนูุฉู ุงููููุจูุถูุฉู ุงูุฑููุญูู ูุงูููููุฉู ููุฃูููุถููู ุงููุฎูููููููุฉู ุงููุฅูููุณูุงูููููุฉู ููุฃูุดูุฑููู ุงูุตููููุฑูุฉู ุงููุฌูุณูู ูุงูููููุฉู ููู ูุนูุฏููู ุงููุงูุณูุฑูุงุฑู ุงูุฑููุจููุงูููููุฉู ููุฎูุฒูุงุฆููู ุงููุนูููููู ู ุงููุงูุณูุทูููุงุฆููููุฉู ุตูุงุญูุจู ุงููููุจูุถูุฉู ููุงููุจูููุฌูุฉู ุงูุณูููููููุฉู ููุงูุฑููุชูุจูุฉู ุงููุนููููููุฉู ู ููู ุฃูููุฏูุฑูุฌูุชู ุงููููุจูููููููู ุชูุญูุชู ููููุฆููู ููููู ู ู ููููู ููุฅููููููู ููุตูููู ููุณููููู ู ููุจูุงุฑููู ุนููููููู ููุนูููู ุฃููููู ููุตูุญูุจููู ุนูุฏูุฏูู ูุง ุฎูููููุชู ููุฑูุฒูููุชู ููุงูู ูุชูู ููุงูุญูููููุชู ุฅูููู ููููู ู ุชูุจูุนูุซู ู ููู ุฃูููููููุชู ููุณููููู ู ุชูุณูููููู ูุง ููุซูููุฑูุง ุฅูููู ููููู ู ุงูุฏูููููู ููุงููุญูู ูุฏู ููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ููููู. Shalawat Nurul Anwar ุงููููู ุตูููู ุนูููู ููููุฑู ุงููุฃูููููุงุฑู ููุณูุฑูู ุงููุฃูุณูุฑูุงุฑู ููุชูุฑูููุงูู ุงููุฃูุบูููุงุฑู ููู ูููุชูุงุญู ุจูุงุจู ุงููููุณูุงุฑู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุงููู ูุฎูุชูุงุฑู ููุฃููููู ุงููุฃูุทูููุงุฑู ููุฃูุตูุญูุงุจููู ุงููุฃูุฎูููุงุฑู ุนูุฏูุฏู ููุนูู ู ุงูููู ููุฅูููุถูุงูููู. Shalawat Nurul Qiyamah ุฃููููู ุตูููู ุนูููู ุณููููุฏูููุง ู ูุญูู ููุฏู ุจูุญูุฑู ุฃูููููุงุฑููู ููู ูุนูุฏูุงูู ุฃูุณูุฑูุงุฑููู ููููุณูุงูู ุญูุฌููุชููู ููุนูุฑูููุดู ู ูู ูููููุชููู ููุฅูู ูุงู ู ุญูุถูุฑูุชููู ููุทูุฑูุงุฒู ู ููููููู ููุฎูุฒูุงุฆููู ุฑูุญูู ูุชููู ููุทูุฑููููู ุดูุฑูููุนูุชููู ุงููู ูุชูููุฐููุฐู ุจูุชูููุญูููุฏููู ุฅูููุณูุงูู ุนููููู ุงููููุฌูููุฏู ููุงูุณููุจูุจู ููู ููููู ู ูููุฌูููุฏู ุนููููู ุฃูุนูููุงูู ุฎููููููู ุงููู ูุชูููุฏููู ู ู ููู ููููุฑู ุถูููุงุฆููู ุตูููุงุฉู ุชูุฏูููู ู ุจูุฏูููุงู ููู ููุชูุจูููู ุจูุจูููุงุฆููู ููุงู ูููุชูููู ููููุง ุฏููููู ุนูููู ููู ุตูููุงุฉู ุชูุฑูุถููููู ููุชูุฑูุถููููู ููุชูุฑูุถูู ุจูููุง ุนููููุง ููุงุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ููููู. SumberNasabnyamelalui jalur Kesultanan Banten ini sampai kepada Nabi Muhammad ๏ทบ. Ayah Syekh Nawawi merupakan seorang Ulama lokal di Banten, Syekh Umar bin Arabi al-Bantani, sedangkan ibunya bernama Zubaedah, seorang ibu rumah tangga biasa. Syaikh Nawawi menikah dengan Nyai Nasimah, gadis asal Tanara, Serang dan dikaruniai 3 orang anak: Nafisah
Beliau adalah Syeikh Ahmad Badawi berasal dari Kota Fas, Magribi. Seorang ulama sufi & wali Allah yang sangat terkenal di dunia sufi ini lahir pada tahun 596 H. Nama sebenarnya Ahmad bin Ali Ibrahim bin Muhammad bin Abi Bakr al-Badawi. Berketurunan Nabi saw, karena nasabnya sampai pada Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Talib, suami Saiyidah Fatimah binti Saiyidina Nabi Muhammad saw. Keluarga Badawi bukan penduduk asli Fas. Mereka berasal dari Bani Bara, suatu kabilah Arab di Syam yang berhijrah tinggal di Negara Arab paling barat ini. Di sinilah Ahmad kecil menghafal al-Qurโan mengkaji ilmu-ilmu agama khususnya fekah Mazhab Syafie. Pada tahun 609 H ayahnya membawanya pergi ke tanah Haram bersama saudara-saudaranya untuk melaksanakan ibadah haji. Mereka tinggal di Makah selama beberapa tahun sampai ayahnya meninggal dunia pada tahun 627 H dan dimakamkan di Maโla. Syeikh Ahmad Badawi selalu mengenakan tutup muka. Suatu ketika berkhalwat selama empat puluh hari tidak makan dan minum. Waktunya dihabiskan untuk melihat ke langit. Tiba-tiba dia mendengar suara tanpa rupa hatif, berkata โBerdirilah !โ lalu suara itu terus mengucapkan kata-kata, carilah tempat terbitnya matahari. Bila jumpa, carilah pula tempat terbenamnya matahari. Kemudianโฆberpindahlah ke Tanta, satu Bandar di Gharbiyah, Mesir. Di sanalah tempatmu wahai pemudaโ. Suara tanpa rupa itu seakan membimbingnya ke Iraq. Di sana ia bertemu dengan dua orang wali Allah yang terkenal iaitu Syeikh Abdul Kadir Al Jailani dan Syeikh Ar Rifaโi. โWahai Ahmad โ kata kedua orang wali Allah itu kepada Syeikh Ahmad Al Badawi seperti mengeluarkan arahan. โ Kunci-kunci rahsia wilayah Iraq, India, Yaman, as-Syarq dan al-Gharbiyah di genggaman kita. Pilihlah mana yang kamu suka โ. Tanpa disangka-sangka Al Badawi menjawab, โSaya tidak akan mengambil kunci tersebut kecuali dari Zat Yang Maha Membuka. Perjalanan selanjutnya adalah Mesir negeri para nabi dan ahli bait. Syeikh Ahmad masuk ke Mesir pada tahun 634 H. Di sana ia bertemu dengan Al Zahir Bibers dengan tenteranya. Mereka menyanjung dan memuliakan wali Allah ini. Namun takdir sudah menetukan ia harus melanjutkan perjalanan menuju tempat yang dimaksud oleh bisikan ghaib, Tanta, satu kota yang banyak melahirkan tokoh-tokoh dunia. Dia laksana laut, diam tenang tapi dalam dan penuh dengan mutiara, itulah Syeikh Ahmad Al Badawi. Syeikh Matbuli berkata, โRasulullah SAW bersabda kepadaku, โ Setelah Muhammad bin Idris As Syafe tidak ada wali di Mesir yang fatwanya lebih berpengaruh daripada Ahmad Badawi, Nafisah, Syarafuddin Al Kurdi kemudian Al Manufi. Syeikh Matbuli hidup bukan di zaman Rasulullah saw, dia mendapatnya dengan karamah kewaliannya. Suatu ketika Ibnu Daqiq Eid mengutus Abdul Aziz Ad Darini untuk menguji Syeikh Ahmad Badawi dalam berbagai permasalahan. Dengan tenang dia menjawab, โJawapan soalan-soalan itu terdapat dalam kitab Syajaratul Maโarifโ karya Syaikh Izzuddin bin Abdus Salam. Ertinya beliau juga amat menguasai ilmu-ilmu syariat malah menghafaznya. Karamah lahiriah bukanlah satu-satunya ukuran tingkat kewalian seseorang, tetapi tidak ada salah disebutkan beberapa karmah Syeikh Ahmad Badawi sebagai bukti betapa hebatnya orang-orang Tuhan ini. Diantaranya seperti yang biasa kita dengar bahawa beliau ni sentiasa menutup wajahnya dengan kain dari pandangan manusia. Dalam masa yang sama, ia mempunyai pengikut yang ramai. Maka ramailah dikalangan ulama yang berhasad dengki, mengadu kepada pemerintah bahawa Syeikh Ahmad mengamalkan ajaran sesat, sebab itu dia menutup yang memerintah ketika itu memanggilnya ke istana untuk mengetahui duduk perkara dan memaksanya membuka kain penutup mukanya. Bila sahaja dibuka kain tersebut, memancarlah cahaya dari wajahnya yang sangat menyilaukan pandangan. Tahulah Sultan bahawa beliau adalah wali Allah. Setelah itu diketahui rahsia cahaya mukanya adalah kerana dia beramal dengan selawat yang dikenali selepas itu dengan Selawat Badawi.โ Diceritakan ada seorang Syeikh yang hendak bermusafir. Sebelum bertolak dia meminta pendapat pada Syeikh Ahmad Badawi yang sudah berbaring tenang di alam barzakh. Nisbah lahir sudah meninggal dunia, sedangkan para wali tidak mati seperti orang biasa. Mereka hanya berpindah alam, roh mereka masih berperanan. โPergilah, dan tawakkallah kepada Allah SWTโ tiba-tiba terdengar suara dari dalam makam Syeikh Ahmad Badawi. Tersebut kisah Syeikh Ahmad Badawi suatu hari berkata kepada seorang laki-laki yang memohon panduan dalam perniagaannya. โSimpanlah gandum untuk tahun ini. Karena harga gandum nanti akan melambung tinggi, tapi ingat, kamu harus banyak bersedekah pada fakir miskinโ. Nasihatnya benar-benar dilaksanakan oleh laki-laki itu. Setahun kemudian dengan izin Allah kejadian itu terbukti benar. Ini memperlihatkan orang Tuhan mendapat sumber ilmu dari Tuhannya, tidak terbatas dengan persoalan akhirat semata-mata. Pada tahun 675 H sejarah mencatat kehilangan tokoh besar yang mewarnai dunia Islam dengan cinta dan takut Tuhan. Dengan kasih sayang sesama manusia. Syeikh Ahmad Badawi yang tidak berkahwin ini berpindah ke alam baqaโ dekat dengan kekasihnya Allah swt. Jasadnya dikebumikan di Tanta, Mesir. Beberapa waktu setelah kepergian wali pujaan ini, umat Islam seperti tidak tahan, menanggung rindu akan kehadirannya. Maka diadakanlah di hari ulangtahun kelahirannya, diadakan majlis merayakannya, maka sejarah mencatat, orang ramai datang umpama gelombang banjir dari berbagai tempat yang jauh. Kerinduan, kecintaan, pengabdian mereka tumpahkan pada hari itu pada sufi agung ini. Hal inilah kiranya yang menyebabkan sebagian ulama dan pegawai agama ditahun-tahun selepas itu cuba menghalang acara maulid ini untuk mengelakkan bidโah kononnya. Ia terjadi hanya satu tahun sahaja. Tahun berikutnya perayaan diadakan kembali hingga sekarang.