Bismillaahirrahmaanirrahiim, Teruntuk Nabi Muhammad SAW– kekasih Allah Izinkanlah aku menorehkan tinta untuk merangkai kata-kata cinta padamu di tengah kegundahan hatiku dan ketidaksempurnaan imanku. Meskipun Engkau takkan membaca ini, tidak ada alasan bagiku untuk tidak mencurahkan kerinduanku padamu. Teriring shalawat dan salam yang selalu tercurah padamu, kutuliskan surat ini padamu. Duhai Rasulullah tercinta, Assalamu’alaika warahmatullah wabarakatuh, 12 Rabiul Awal. Seyogyanya hari itu umat Islam sibuk melantunkan shalawat kepadamu. Namun, irama musik menghentak lebih terdengar di telingaku dibandingkan lantunan ayat suci dan shalawat yang diperdengarkan dari masjid. Hatiku teriris. Aku menangis karena teringat diriku yang masih tertatih membangun pondasi iman yang kadangkala terlarut dalam keindahan melodi yang disajikan dunia. Meski cintaku padamu hanya senipis kulit bawang, kulantunkan shalawat padamu dalam kelunya lidahku. Ya, Rasulullah, sungguh mata ini tak dapat membendung air mata yang kian menetes. Jantungku berdegup kencang, hatiku bergetar hebat, dan kudukku merinding saat menuliskan namamu. Pantaskah aku yang hina ini menuliskan surat pada orang yang mulia sepertimu ? Ya, Rasulullah, kemuliaanmu begitu terpelihara oleh Allah, bahkan keluhuranmu diakui oleh dunia. Michael H. Hart pun mencantumkan namamu menjadi urutan pertama dalam bukunya yang berjudul 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia’. Dalam alinea pertama, Michael menuliskan bahwa ia yakin Engkaulah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal agama maupun hal duniawi. Subhanallah, betapa mulia dirimu, Ya Rasulullah. Ya, Rasulullah, terlalu banyak kata yang ingin aku tuliskan padamu hingga terasa sulit bagiku menggerakkan pena untuk merangkaikannya. Tapi, rasa rindu yang begitu menggebu dalam dadaku terlalu kuat untuk membuat tanganku perlahan bergerak. Ya, Rasulullah, Engkau begitu rajin mendekatkan dirimu pada Allah. Di saat umatmu tertidur, Engkau bangun untuk menyempatkan diri beribadah kepada Allah. Bahkan Abu Hurairah dalam Hadist yang diriwayatkan oleh al-Bukhari berkata Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Demi Allah, sesungguhnya saya memohon ampunan dan bertobat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali setiap harinya.” Sebegitu dekatnya dirimu dengan Allah, padahal Engkau sudah terpelihara dari dosa. Sementara aku ? Sebagai manusia biasa yang tak pernah luput dari dosa dan kesalahan, aku masih tertatih menegakkan pondasi iman yang kadang naik kadang turun. Tapi, aku selalu berusaha menegakkannya agar Allah meridhai aku untuk bertemu denganmu. Ya, Rasulullah, akhlakmu begitu agung. Hinaan Engkau balas dengan kesabaran. Kejahatan Engkau balas dengan kebaikan. Engkau juga begitu menyayangi anak yatim dan sangat hormat kepada orangtua. Engkau senantiasa membantu orang lain, tidak pernah menghina orang miskin dan tidak merasa terhina bergaul dengan mereka. Engkau bersikap tegas, pemaaf dan pengasih dalam perjuangan. Engkau teguh terhadap kebenaran, keras terhadap kekufuran dan lembut terhadap sesama muslim. Yang kutuliskan hanyalah sebagian kecil dari sekian akhlakmu yang begitu mulia, Ya Rasulullah. Subhanallah, aku bangga memiliki panutan sepertimu. Tidak salah jika Allah mengatakan bahwa pada dirimulah terdapat suri teladan yang baik seperti yang tertulis dalam QS. Al-Ahzab ayat 21, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Ya, Rasulullah, aku rindu padamu dan selalu berharap bisa bertemu denganmu. Seperti orang yang telah bertemu denganmu melalui mimpi, aku ingin sekali bisa bercengkrama denganmu. Aku ingin mengenal dirimu lebih dekat dan juga ingin menceritakan banyak hal padamu, yang kini terjadi pada umatmu sejauh yang aku tahu. Ya, Rasulullah, hidup di negeri dengan penganut Islam terbanyak tidak lantas membuatku tentram. Harapan akan kehidupan yang sesuai dengan syariatmu masih jauh di depan mata. Ada saja hal-hal yang diperbuat oleh para pemimpin yang tidak berdasarkan ajaran yang telah Engkau bawa. Sepertinya, kefanaan dunia telah memiliki sihir yang memikat. Ya, Rasulullah, aku melihat kesenjangan sosial di mana-mana. Yang memiliki harta bukannya menjadi ahli sedekah, melainkan menjadi orang kikir yang dikuasai oleh egoisme. Bagaikan akar yang haus mencari air, korupsi menjalar di mana-mana. Sementara kemiskinan makin menjadi-jadi akibat hak mereka yang selalu terabaikan. Yang kaya bergaul dengan golongannya, sementara yang miskin harus berkutat dengan ketidakberadaannya. Seolah nilai-nilai persaudaraan yang dulu Engkau tanamkan telah tercabut hingga ke akar. Sungguh berbeda dengan yang Engkau contohkan, Ya Rasulullah. Ya, Rasullullah, sebagai seorang pemimpin, engkau selalu berupaya mengayomi rakyatmu. Sayangnya, kenyataan yang ada saat ini adalah hanya segelintir pemimpin yang dermawan, bahkan yang sama-sama mengalami kesulitan dalam hal ekonomi yang mau membantu mengentaskan kemiskinan. Sungguh iromis sekali. Sebagai seseorang yang dilahirkan dan dibesarkan dalam kesederhanaan, aku sedih sekali melihat ketidakadilan itu. Padahal yang membedakan derajat manusia dihadapan Allah adalah keimanannya, bukan harta dan tahta. Namun, keduanya telah membuktikan kehebatannya untuk menguji kadar iman manusia. Ya, Rasulullah, zaman sekarang seolah berubah menjadi mencekam. Entahlah, mungkin sudah dekat akhir zaman. Berbagai pertikaian terjadi di mana-mana, kekerasan bermunculan dengan dalih menyelesaikan masalah. Bukan hanya itu, ajaran sesat kian marak mencari pengkikutnya. Sangat disayangkan, kemurnian Islam yang begitu Engkau jaga harus ternoda oleh pihak yang tidak mengerti. Jujur, aku sedih. Meskipun imanku tidak akan mungkin menyamai tingkat keimananmu, tapi aku masih memiliki hati kecil yang selalu lirih melihat segala kenyataan yang sudah semakin jauh dari ajaranmu. Jika Engkau masih hidup, Ya Rasulullah, pasti Engkau bisa memberikan solusi terbaik untuk menuntaskan segala macam persoalan yang melanda umatmu ini. Sayangnya, Engkau tidak hidup di zaman aku hidup. Jadi, tiada yang bisa menyelesaikan, yang ada hanya memperparah keadaan. Ya, Rasulullah, aku tahu Engkau begitu peduli pada umatmu. Bahkan Engkau pernah mengatakan bahwa saudaramu adalah umatmu yang hidup selepasmu. Aku sangat bahagia mengetahui itu karena aku adalah bagian dari yang kau rindukan. Tapi, apakah cinta kami padamu telah membalas kerinduanmu kepada kami ? Aku takut Engkau kecewa, Ya Rasulullah, karena aku merasa cinta kami padamu masih mudah tergoyah oleh kefanaan dunia. Ya, Rasulullah, bila akhirnya Engkau memang tidak mau menemuiku lewat mimpi, biarkanlah aku bisa menemuimu di akhirat nanti. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, “Manusia itu akan bersama dengan orang yang dicintainya di akhirat kelak”. Aku akan terus berusaha meningkatkan cintaku kepadamu karena aku ingin bersamamu kelak di akhirat. Aku ingin sekali Engkau menolongku dari azab yang pedih dan memohonkan ampunan pada Allah dengan cintamu. Maafkanlah aku, Ya Rasulullah, yang belum bisa menjadi umatmu yang membuatmu tersenyum bahagia, yang belum bisa mengamalkan ajaranmu sepenuhnya. Tapi, aku akan berusaha. Aku yakin bukanlah jarak dan masa ataupun temu wajah untuk membuahkan cinta suci, tetapi pengorbanan dan kesungguhan untuk memdambakan diri jadi kekasihmu diukur pada hati dan dibuktikan dengan kesungguhan dalam mengamalkan sunahmu. Ya, Rasulullah, izinkanlah sanubariku dipenuhi rindu kepadamu agar kutingkatkan iman dengan sunahmu meski terkadang aku lalai dengan kewajibanku izinkanlah aku bisa bertemu denganmu Wassalamu’alaika warahmatullahi wabarakatuh. Dari umatmu yang masih tertatih membangun pondasi iman yang menyimpan rindu terdalam hanya padamu, Ya Rasulullah
SURATCINTA UNTUK AL-QURAN-Satu tahun membersamai Cahaya- Bismillahirrohmaanirrohiim.. Hari ini, 16 Juni 2020 adalah tepat 1 tahun momentum paling berharga dalam hidup saya. yaitu Rasulullah Muhammad Shallallahu Alahi Wassalam. Kemudian Al-Qurann inilah yang menjadi Mujizat terbesar Rasulullah, padahal kita tau mujizat Rasulullah lainnyaKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kepada Rasulullah ya Rasullullah,Sebelum diriku mulai berbicara, sudah tergambar di pikiran bahagianya dirimu di sisi bertuahnya dirimu menjadi beruntungnya dirimu ditabalkan menjadi penghulu sekalian Nabi, pembawa rahmat buat sekalian Rasulullah…Di kesempatan ini, aku ingin kabarkan padamu. Aku rindu padamu ya Rasulullah. Aku dambakan pertemuan denganmu ya Rasulullah. Seringkali aku bertanya pada diri ini. Pada hayatku ini, aku belum sempat bertemu denganmu ya Rasulullah. Terpilihkah diriku ini untuk bertemu denganmu di akhirat sana? Ingin sekali kutatap wajah indahmu. Kutadahkan tangan ini memohon pada Illahi, agar aku dapat dipertemukan Rasulullah, walaupun hanya sekedar menatap pusaranmu, itu sudahlah cukup bagiku. Tapi berpeluangkah diri ini?Ya Rasulullah…Walaupun kita tidak pernah bersua, sirahmu menjadi pedoman hidupku. Engkaulah qudwahku. Betapa hebatnya perjuanganmu. Betapa tabahnya dirimu menerima tarbiah dari Tuhan. Malu untuk diri ini Rasulullah…Diri ini pernah berjanji untuk mengamalkan sunnahmu. Diri ini juga pernah berjanji untuk menyambung rantai perjuanganmu. Namun,seringkali aku rebah dalam berjuang. Seringkali diri ini terasa lemah. Penat dan letih ya Rasulullah. Kaki ini telah gagal untuk terus melangkah. Aku gagal,ya diriku mendambakan dirimu bersamaku. Ingin aku adukan padamu kepedihan yang aku rasa. Ingin aku adukan kesakitan yang aku derita. Ingin aku adukan segala-galanya ya Rasulullah. Malu diri ini untuk berhadapan denganmu. Aku malu dengan pengakuanku. Namun itulah yang aku lalui. Kucoba menelusuri sirahmu, ya Rasulullah. Mencari-cari semangat juang yang engkau tinggalkan. Mengutip kembali segenggam tabah yang engkau wariskan. Tapi aku tetap gagal untuk bangun dari kucoba lagi,ya Rasulullah. Ku usap butir jernih yang jatuh tanpa henti. Ku kutip sisa-sisa semangat yang masih berkaki. Aku akan terus mencoba,ya Rasulullah. Andai harta yang jadi taruhan, andai nyawa yang harus dikorbankan, akan aku buktikan. Demi meneruskan perjuangan ini, aku sanggup ya Rasulullah…Walaupun kita tidak pernah bersua, sirahmu menjadi pedoman hidupku. Engkaulah qudwahku. Betapa hebat perjuanganmu. Betapa tabahnya dirimu menerima tarbiah dari Tuhan. Malu diri ini untuk Rasulullah…Seandainya aku yang tinggal di zaman yang kurang baik ini dapat bertemu denganmu, yang hidup di zaman keemasan Islam, aku akan sangat bersyukur. Aku ingin melihat sifat-sifat yang terpatri dalam dirimu, yang bijak dan banyak dibicarakan oleh sahabatmu. Kejujuran yang benar – benar nyata adanya. Kebaikan hatimu, serta seluruhsifat-sifat baikmu yang tak bisa kutemukan di zaman sekarang. Seluruh sahabat – sahabatmu bahkan mengambil air bekas wudhumu. Mengambilrambut bekas rukukmu. Itu semua dilakukan karena mereka tahu betapa besar segala berkah yang ada pada dirimu. Bahkan disana, seperti apapun keadannya, engkau selalu berbuat yang selalu melemparkan kotoran padamu, saat engkau keluar rumah, kau hadapi dengan sabar. Bahkan engkau datang yang pertama kali untuk menjenguk orang itu saat ia sakit. Ya Rasulullah…Alangkah bahagianya bila aku bisa bertemu denganmu. Berjumpa dengan manusia pilihan sepertimu. Aku kerap kali berandai – andai atau berkhayal bila nanti aku dilahirkan kembali, aku sangat berharap bisa dilahirkan pada Rasulullah…Aku ini merasakan kelembutan tanganmu. Kejernihan jiwamu. Kepedulian dirimu pada seluruh umat. Segala yang ada dalam dirimu akan selalu menjadi yang terbaik Rasulullah…Mungkin hanya kaulah satu-satunya pemimpin yang pada malam hari menjaga umat-umatmu. Sedangkan umatmu tengah tertidur pulas di kasur raja-raja. Perbuatanmu itu mencerminkan betapa pedulinya engkau pada umatmu. Tidakitu saja. Engkau bahkan rela tidak makan berhari-hari demi kemaslahatan umatmu. Semua harta bendamu diberikan kepada yang lebih berhak. Bahkan bila engkau punya sepotong roti saja untuk mengganjal perutmu, dan jika ada pengemis yang datang meminta, engkau pasti memberikannya dengan ikhlas. Jika engkau tak mempunyai makanan, engkau berpuasa terus mulia dirimu ya sudah berlalu namun namamu masih melekat di hatiku tak pernah aku bertemu atau berjumpa denganmutak pernah aku melihat langsung dakwahmunamun sinar cahaya itu mampu menebus jaman dan ruangmenembus perbedaan di antara seluruh umat manusia cahaya itu tak pernah redup sampai akhir zamanRasulullah SAW , begitu agung namamubergetar hati ini , menangis , rindu bertemu dengan mu 1 2 3 Lihat Puisi Selengkapnya
Nabijuga mengirim diplomat-diplomat ulungnya untuk mengantarkan langsung surat itu sehingga hasilnya sangat luar biasa. Update Informasi Covid-19 Indonesia . Kasus Positif: 6,178,873 +6,483: Sembuh: 5,978,522 +3,511: Meninggal: 156,929 Raja lain yang mendapatkan surat cinta Nabi ialah Kaisar Heraklius, yang isinya sebagai berikut
Bacaan Doa Rasulullah SAW untuk Menyingkirkan Pikiran Negatif Bacaan doa Rasulullah SAW saat memiliki pikiran negatif lengkap arab, latin dan artinya. Setiap pekerjaan ataupun berkegiatan sehari-hari memang membutuhkan konsentrasi yang fokus. Apabila konsentrasi hilang aka akan menimbulkan kesalahan ataupun hal-hal yang berbahaya. Berikut doa yang dibaca Nabi Muhammad SAW agar mudah menyingkirkan pikiran-pikiran negative yang membahayakan. Doa ini bisa diamalkan ketika membutuhkan daya fokus dan konsentrasi yang optimal. Atau semisal dirasa kita sudah mendapati indikasi dari sulitnya fokus dan konsentrasi pada diri kita, sebaiknya kita membaca doa tersebut. Harapannya adalah pikiran bisa menjadi positif, serta fokus dan konsentrasi akan kembali meningkat. Doa tersebut adalah termaktub dalam QS Al Mu’minun ayat 97-87 وَقُلْ رَّبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَعُوْذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَّحْضُرُوْنِ Waqur rabbi aûdzubika min hamazâtis syayâtîn wa aûdzubika rabbi ay yahdlurûn Katakanlah [hai Muhammad], Aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari gangguan setan. Aku juga berlindung kepada-Mu dari kepungan mereka,’" SuratCinta untuk Abi dan Umi. Penulis. Lentera Alam - May 19, 2020. juga Jangan pernah lelah menjadi penerus Rasulullah SAW, ketika dipuji jangan menjadi angkuh dan ketika di hina jangan mengeluh. Aku sayang abi dan umi, semoga keluarga kita menjadi orang yang baik tanpa mengharap imbalan. Juga semoga kita dapat berkumpul di syurga AllahCINTA adalah suatu anugerah. Rasa cinta itu dapat kita rasakan ketika kita melihat ada orang yang menarik hati atau perasaan kita. Bermula timbul rasa suka, kagum, hingga kemudian berubah menjadi cinta. Rasa cinta ini bukan hanya dapat dirasakan oleh kita. Allah SWT juga mencintai makhluk-Nya. Salah satu yang Allah cintai ialah Nabi Muhammad SAW, makhluk pilihan-Nya. Ia adalah sosok yang kini menjadi teladan dalam hidup kita. Sebagaimana kita, Allah pun sangat mencintainya. Seperti apa ya bentuk cinta Allah pada Rasulullah SAW? BACA JUGA Bumbu Cinta dari Dua Kubu Istri Rasulullah Salah satu surat dalam Al-Quran merupakan bentuk cinta Allah SWT pada Rasulullah SAW yakni surat Thaha. Nama Thaha itu menjadi salah satu nama mulia yang ditujukan kepada Rasulullah SAW. Panggilan tersebut sebagai bentuk penghormatan dan penghibur hati beliau atas segala pertentangan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy. Oleh sebab itulah, surah tersebut dibuka dengan Thaha sebagai panggilan lembut dari Sang Pecinta kepada yang dicinta. “Thaha. Tidaklah Kami menurunkan kepadamu Al-Quran agar kamu menjadi susah celaka. Melainkan sebagai peringatan bagi orang-orang yang takut,” QS. Thaha 1-3. Gambaran ayat 1-3 yang terdapat dalam surah Thaha tersebut tentu sangat berpengaruh kepada sisi psikologi yang dimiliki Rasulullah SAW. Sebab ketika wahyu tersebut diturunkan, Rasulullah kerap merasa ketakutan, gelisah, khawatir akan keselamatan diri dan umatnya. Perasaan yang demikian itu sangatlah wajar, karena penolakan, pertetangan dan perlawanan dari kaum Quraisy sangat mempengaruhi kondisi psikis beliau. Akan tetapi, dengan panggilan lembut dari dari Allah itu membuat Rasulullah kembali yakin dan percaya bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan dirinya sekedip matapun. BACA JUGA Mencintai Saudara Sesama Muslim karena Allah Allah SWT menegaskan bahwa proses turunnya Al-Quran sama sekali bukan untuk menyusahkan Rasulullah SAW. Melainkan sebagai basyiiran kabar gembira bagi orang-orang beriman juga nadziiran peringatan agar kita menjaga diri dari perilaku yang kurang baik dan tidak diridhai-Nya. Seperti itulah bentuk cinta Allah pada Rasulullah. Inginkah kita pun dicintai oleh Allah? Maka, ikutilah jejak Rasulullah. Sebab, bentuk kasih sayang Allah ada padanya. Dengan mengikutinya, kita akan bertemu dengan ridha Allah. Jika sudah ridha, maka Allah akan cintai diri kita. Wallahu alam. []
Bicaracinta Allah , dan Rasulullah SAW.. serta cinta setelah Allah dan Rasulullah SAW.. Saturday, May 5, 2012. Surat cinta untuk bakal suamiku ~ saya rindu awak Warning! Sesiapa yang ada alahan, mual2, loya atau geli dinasihatkan supaya tidak membaca surat ini. Jika anda masih berdegil,jangan salahkan CH ya.
Belajar Menjadi Wanita Didikan RasulullahAssalamualaikum Tahmid Wa Rasulullah kekasih Allah, izinkanlah aku mengirimkan sepucuk surat cinta. Ini surat cinta yang tak biasa. Maafkanlah kelancanganku ya, kuceritakan sedikit pengalamanku bersama anakku, Faris. Maukah engkau mendengarkannya ya Rasulullah?Faris sangat menyukai DVD kisah nabi-nabi. Ada Nabi Nuh, Nabi Yunus, Nabi Luth, Nabi Ayub, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, dan lainya. Baik berupa lagu-lagu maupun cerita nonton DVD, biasanya Faris akan menggambar. Faris akan menggambar perahu Nabi Nuh dengan para hewan-hewan yang naik ke Nabi Yunus, Faris menggambar ikan paus yang sangat besar di buku gambarnya. Ikan paus itu bergigi tajam dan bisa menelan orang. Faris sangat kagum dengan bentuk ikan paus yang sangat besar dan mampu menelan Nabi Yunus. Faris terus bertanya tentang ikan paus ketika melewati Selat Sunda ketika perjalanan dari Lampung ke di DVD lainnya, Faris tak menemukan rupa Nabi Muhammad SAW. Faris bingung ya Rasulullah, Padahal dikisahkan di DVD itu, jika suri tauladan itu adalah Nabi Muhammad. Pahlawan itu Rasulullah SAW. Bukan Spiderman, Batman, Superman, atau Power suatu hari Faris, bertanya, “Mi, kenapa Nabi Muhammad wajahnya tidak ada? Mengapa cuma ada cahaya? Mengapa sama seperti Allah?”Dan aku tertegun dengan erat Faris, menciumnya penuh haru dan mulai bercerita.“Anakku, Nabi Muhammad sungguh agung untuk dilukiskan. Wajahnya penuh cahaya, sifatnya amat lembut dan di bahunya ada Khatamun Nubuwah, yaitu tanda kenabian. Berbeda dengan nabi yang lainnya yang sering Faris lihat di DVD. Kalo Faris mau lihat wajah Nabi Muhammad, Faris harus rajin sholat, ngaji dan patuh pada ummi dan Abi, agar nanti masuk syurga dan ketemu Nabi Muhammad SAW,” ujarku dengan mata itu kembali meluap. Akankah aku diakui sebagai umatmu kelak?Ya Rasulullah, betapa aku sangat mengagumimu. Engkau penuh prestasi. Engaku adalah seorang manajer unit usaha intrnasional sampai ke Syam di usia 12 tahun. Di usia 20 tahun, engkau menjadi pengelola bisnis besar yang investasikan Khadijah. Tak hanya itu, engkau juga orator yang sangat handal! Massa selalu menanti khutbahmu yang penuh hikmah. Bahkan engkau sangat mudah menghapal teman-temanmu yang tak hadir di dalam majelismu. Sedangkan aku? Butuh berkali-kali mengingat sebuah SMA, aku suka sekali berkorespodensi, mengirimkan surat-surat kepada sahabat penaku. Dari Aceh hingga Timur-timur zaman itu, kami saling tukar kabar. Saling bercerita tentang keseharian kami dan juga mimpi kami. Tapi, sungguh berbeda dengan cara engkau berkorespondensi. Ya Rasulullah, engkau menyurati penguasa-penguasa di zamannya. Kau menyurati penguasa Kisra, Caesar, Najasyi, dan Muqaiqus. Kau mengajak mereka untuk bertauhid kepada Allah SWT. Sedangkan aku? Sedikit sekali mengingatkan sahabat-sahabat penaku untuk lebih taak aku menikah, akupun mulai mencoba mengikuti caramu membina rumah tangga. Sulit awalnya ya Rasulullah. Memahami karakter seorang yang kupanggil suami. Menjadi taat pada seorang yang dulu belum pernah kusentuh. Menjadi sebuah ketakutan yang berkumpul. Lalu aku mulai mencari buku tentang cara membina rumah tangga sepertimu. Saat engkau membina cinta dengan Khadijah, Aisyah, dan lainnya. Akupun mulai mencoba belajar menjadi wanita sepeti wanita-wanita didikanmu, ya Rasulullah. Aku belajar dari kisah Khulaisah, Ummu Tahariq, Shafiyah, Sauda, dan penuh semangat menteladanimu. Seperti Maimunah binti Sa’ad yang bertanya kepada Ummu Aisyah tentang seorang wanita yang menghindar untuk tidur bersama suaminya, maka Aisyah berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Siapa saja wanita yang menghindar untuk tidur bersama suaminya tanpa seizin darinya, maka Allah murka kepadanya, hingga suaminya memohonkan ampunan kepadanya, dan siapa saja wanita yang emminta nasihat bermusyawarah dengan selain suaminya, maka ia akan disuapi dengan api jahannam. Siapa saja wanita yang suaminya meridhainya, maka Allah SWT akan menridhainya pula. Sedangkan jika suaminya murka kepadanya, maka Allah akan murka pula, kecuali jika suami memerintahkan kepada istrinya sesuatu yang tidak dihalalkan,”Lain waktu, Maimunah binti Sa’ad berkata, “Wahai Rasulullah beritahu kami tentang sedekah.” Maka Nabi bersabda, “Sesungguhnya sedekah itu merupakan penghalang dari api neraka.” Maimunah binti Sa’ad juga pernah bertanya kepada Aisyah tentang nafkah seorang wanita di rumah suaminya, maka Aisyah ra berkata, “ Aku mendengar Rasulullah bersabda, “Apabila seorang wanita bersedekah dengan harta suaminya, maka ia akan mendapatkan pahala sedangkan suaminya akan mendapatkan pahala yang serupa, demikian pula kepada penjaga harta itu. Pahala sebagian mereka tidak mengurangi pahala sebagian yang lain. Bagi suaminya pahala karena mencari, sedangkan bagi istrinya karena member sedekah.”Ya, Maimunah binti Sa’ad menjadi wanita yang penuh semangat mengejar Ridho Allah dengan mengikuti jejakmu. Wanita-wanita itu mencintamu lebih dari mencintai diri mereka ini, aku kembali menyusuri sirohmu ya Rasulullah. Mengenangmu, mengharapkan perjumpaan denganmu. Walau ibadahku masih jauh dari wanita-wanita hasil didikanmu. Tapi, izinkan aku memohon. Jika kelak kita bertemu, maka tolong akui aku sebagai umatmu dan beri aku Rasulullah, aku bershalawat Allah, aku nangis T_T .